Kamis, 10 Maret 2011

1. SEJARAH KEHIDUPAN PARA ILMUAN MUSLIM PADA MASA DINASTI AL-AYYUBIYAH

Al –kamil membangun tunggul irigasi pertanian guna memenuhi kepentingan rakyatnya sehingga rakyat dapat menikmati kesejahteraan hidupnya.

Ahli botani lainya yang perlu dicatat yaitu al-idris, ad-daudi, ad-dinuri da alkutubi abu Abdullah muhamad al-idrisi ( 1099-1153) adalah ahli geografi yang dengan teliti mencatat plora sebagai daerah yang dikunjunginya dan dengan telaten menuliskannya dalam bukunya kitab al-jami’li asyitat anabat. Daudi adalah pengarang kitab nujhah an-nusuf wa al-afkat fima’rifah wa ahjar wa al-asyijat.
Selain itu, muncul akli botani yaitu abnu al-baital gubernur mesir al-kamil dan dipercaya sebagai akli tanaman dan obat-obatan. Disetiap perjalanan, al-baitar dengan tekun mengumpulkan berbagai macam tanaman yang digunakan sebagai koleksi dan juga sebagai penelitian dalam bidang obat-obatan.
2. PARA ILMUAN MUSLIM YANGBERJASA DALAM PENGEMBANGAN KEBUDAYAAN DAN ILMU PENGERAHUAN
Dinasti al-ayyubiyah antara lain terdapat para penulis seperti al-qadhi al-fadli ia merupakan penulis pribadi shirkuh dan membantu salahuddin al-ayyubi dalam mengancurkan khalipahan patimiyah.
Di bidang pilsafat mincul pemikir handal bernama asuhrawadi al-muktul ia wafat di penjara Aleppo pada 1191 walaupun ia menjalani karirnya debagai filsup dalam masa singkatnya setelah merasa cukup belajar secara resmi sahrawardi mengenbara keseluruh Persia.
Pada tahun 1183 sesui menulis kitab bernama Al-hikam al-israk ia melawan ke alepo akhirnya akhinya ke damaskus namun setelah berlangsung beberapa lama syuhtawardi di tuding sbg pebyebar akiran sesat san sebagai penyimpang agama lainya kemudian para ulama nebjatuhkan human mati kepada syuhrawardi namun perintah itu di tolak oleh jakil selain para ilmuan muslim yang berjasa dalam pengembangan kebudayaan dan ilmu pengetahuan pada jaman dinasti al-ayyubiyah misalnya al-bushiri selain seorang ilmuan, albushuri lebih menonjol dalam bidang sasra dengan hasil karyanya kasidah burdah.
Pengarabg kasidah burewah ialah al-bushuri masa kecimnya ia didik olek ayahnya sendiri dalam mempelajati al-qur’an untuk memper dalam ilmu agama dan kesusastraan arab ia pibdah ke kairo.
Sebagai akli sejarah menyatakan bahwa ia mulanya beleruja sebagai penyalin naskah naskah kosidah burdah terdiri atas 160 bait (sajak) di tulis gengan bahasa (usiuk)

SEKILAS TENTANG KASIDAH ALBURDOH
Al-burdih menurut etimologi banyak mengandung arti antaralain sbg berilut
1) daju(jubah) kebesarab khalifah yang menjadi salah satu atribut halifah
2) nama dari kasidah yang di persembahkan kepada rosullulloh saw

riwayat pemberian burdoh oleh rosululloh saw kepada ka’ab min juhair bermula dari kaab yang mrngubah sair yang senan tiasa mengejek para nabi dan para sahabat .
pemikiran itu di mulai nasib yaitu ungkapan rasa pilu atas duka cita yang di alami penyair dan orang orang yang dekat dengannya inilah nasib yang di ungkapkan bushiri pada awal bait:
amintadzakurin jiranin bi dzi salamin mazajta dam’an jara min muqlatin bi dami?
Tidaklah kau ingin salam yang air matanya tercucur bercanpur darah?
Kemudian,ide ide al bushiri yang penting di lanjutkan dengan untaian untaian yang menggambarkan isi bertalian dengan ajaran ajaran tentang pengendalian hawa nafsu
Selanjutnya,ajaran imam Al bushiri dalam burdahnya yang terpenting adalah ujian kepada nabi Muhammad Saw.Pujuian al bushiri kepada nabi tidak terbatas pada sifat dan kualitas pribadi.tetapi mengungkap kan.kelebuhan nabi yang utama yaitu mukjijat yanh paling besar dalam nentuk al-quran dikalangan para suf’I ia termasuk kedalam deretan sufi sufi besar sayyud Mahmud paidh al-manufi menulis disalam nya jamhatat al-aulia bahwa al-bushiri tetap konsisten dalam hidupnya sebagai seorang sufi sampai akhir hayatnya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar